1. Rawa
2. Paya
3. Gambut
4. Riparian
5. Lahan basah buatan
1. Rawa
Rawa adalah lahan genangan air
secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang
terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.
Definisi yang lain dari rawa adalah semua macam tanah
berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan
air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut
yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah
pasang surut. Rawa-rawa , yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta
ekologis untuk kehidupan berbagai macam
makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut
“pembersih alamiah”, karena rawa-rawa itu berfungsi untuk mencegah polusi atau
pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi
dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, sehingga lingkungan
rawa harus tetap dijaga kelestariannya.
2. Paya
Paya atau disebut juga paya-paya adalah
sejenis lahan basah yang terbentuk dari lapangan yang sering atau selalu
tergenang oleh air. Paya adalah rawa dangkal yang terutama ditumbuhi oleh
rerumputan seperti wlingi, mendong, gelagah, atau terna sejenis bakung, teratai
dan sebangsanya. Terkadang ada, namun jarang, adalah tumbuhan berkayu yang
lambat tumbuh. Lingkungan paya mungkin digenangi oleh air tawar, payau atau
asin. Paya bisa jadi merupakan bagian dari ekosistem yang lebih
besar, seperti mangrove atau hutan rawa gambut. Atau, merupakan wilayah ekoton
(peralihan) antara danau, sungai dan hutan rawa air tawar.
Wilayah yang berpaya-paya ini seringkali kaya akan
jenis-jenis ikan, sehingga menjadi habitat yang penting bagi pelbagai
margasatwa, terutama burung-burung merandai, bebek liar serta angsa liar. Juga
berjenis-jenis buaya dan reptil lainnya seperti ular sanca dan anakonda.
3. Gambut
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk
dari akumulasi sisa-sisa tetumbuhan yang setengah membusuk; oleh sebab itu,
kandungan bahan organiknya tinggi. Tanah yang terutama terbentuk di lahan-lahan
basah ini disebut dalam bahasa Inggris sebagai peat; dan lahan-lahan
bergambut di berbagai belahan dunia dikenal dengan aneka nama seperti bog,
moor, muskeg, pocosin, mire, dan lain-lain. Istilah gambut sendiri diserap dari bahasa daerah Banjar.
Sebagai bahan organik, gambut dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi. Volume gambut di seluruh dunia diperkirakan sejumlah 4 trilyun
m³, yang menutupi wilayah sebesar kurang-lebih 3 juta km² atau sekitar 2% luas
daratan di dunia, dan mengandung potensi energi kira-kira 8 milyar terajoule
4. Riparian
Mintakat
riparian
atau wilayah riparian adalah
zona peralihan antara sungai dengan daratan. Wilayah ini memiliki karakter yang
khas, karena perpaduan lingkungan perairan dan daratan. Salah satunya,
komunitas tumbuhan pada mintakat ini dicirikan oleh tetumbuhan yang beradaptasi
dengan perairan, yakni jenis-jenis tumbuhan hidrofilik; yang dikenal sebagai
vegetasi riparian.
Perkataan
riparian berasal dari bahasa Latin ripa, yang berarti “tepian sungai”. Mintakat
riparian bersifat penting dalam ekologi, pengelolaan lingkungan dan rekayasa
sipil, terutama karena peranannya dalam konservasi tanah, keanekaragaman hayati
yang dikandungnya, serta pengaruhnya terhadap ekosistem perairan. Bentuk fisik
zona ini bisa bermacam-macam, di antaranya berupa hutan riparian, paya-paya,
aneka bentuk lahan basah, atau pun tak bervegetasi.
5. Lahan basah buatan
Lahan basah buatan dari beberapa
contoh banyak dibuat untuk menampung air. Misalnya pada padang golf. Selain itu
lahan basah buatan bisa juga digunakan untuk pengelolaan limbah dan pemurnian
air. Hal lain lahan basah buatan dapat digunakan pada daerah tandus yang langka
air. Lahan basah buatan yang ditujukan untuk pemurnian sarana sanitasi, dari
dampak zat-zat berat dan racun dan memanfaatkan kembali air limbah untuk
kebutuhan sehari-hari. Hal ini dilakukan di Mesir, Proyek yang memakan biaya
$4.500.000 kontribusi dari GEF-UNDP dan hanya $ 300.000 kontribusi Kementerian
Lingkungan Hidup Mesir, dari $4.800.000 yang dibutuhkan. (red. berbagai sumber)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar