HUBUNGAN
AIR, TANAH DAN TANAMAN
Pengetahuan
tentang air, tanah dan tanaman dalam rangka mengairi tanaman palawija dan hortikultura
adalah sangat penting. Hal ini tidak hanya berguna dalam usaha efisiensi
penggunaan air irigasi, tetapi juga terhadap pertumbuhan tanaman yang
diairi. Karena beberapa jenis tanaman palawija dan hortikultura tidak
tahan terhadap penggenangan untuk periode waktu tertentu.
Pengelolaan
air perlu disesuaikan dengan sumber daya fisik alam (tanah, iklim dan sumber
air) dan biologi dengan memanfaatkan berbagai disiplin ilmu untuk membawa air
ke daerah perakaran tanaman sehingga mampu meningkatkan produksi tanaman (Nobe
dan Sampath, 1986).
Sasaran
dari pengelolaan air adalah tercapainya empat tujuan pokok, yaitu
- Efisiensi penggunaan air dan produksi tanaman yang tinggi,
- Efisiensi biaya penggunaan air,
- Pemerataan penggunaan air atas dasar sifat keberadaan air yang selalu ada tapi terbatas dan tidak menentu kejadian serta jumlahnya,
- Tercapainya keberlanjutan system penggunaan sumberdaya air yang hemat dan ramah lingkungan.
Secara
fisik air tanah (lengas tanah) dibagi menjadi air grafitasi, air kapiler dan
air higroskopis. Air gravitasi adalah bagian dari air tanah yang tidak
dapat ditahan oleh tanah dan mengalir secara bebas karena
pengaruhgayagravitasi. Jumlah air yang ditahan oleh tanah setelah air
gravitasi habis disebut air kapasitas lapang, dengan besarnya tekanan sekitar
1/3 atmosfer.
Air
kapiler adalah bagian air tanah yang ditahan oleh tanah, yang terletak diantara
kapasitas lapang dan koefisien higroskopis. Sedangkan koefisien
higroskopis itu sendiri adalah suatu keadaan dimana air tanah mulai kehilangan
sifat-sifat cairan, dan ditahan oleh tanah dengan tegangan sampai 31 atmosfer.
Air kapiler ini mengisi pori-pori tanah. Air kapiler dapat berasal dari
hasil infiltrasi air dari permukaan tanah kemudian meresap kedalam tanah dan
tertahan diatara butir tanah karena pengaruhgayakapiler tanah atau bisa juga
berasal dari air dalam tanah (dari zona jenuh) yang naik ke atas melalui
pori-pori tanah akibat pengaruhgayakapiler tanah. Besarnya air kapiler
dalam tanah akan sangat tergantung pada sifat fisik tanah.
Air
higroskopis adalah bagian air yang ditahan oleh tanah setelah dicapai koefisien
higroskopis. Air higroskopis ini terjadi karena adagayakohesi dan adhesi
pda lapisan tipis air yang menyelimuti partikel-partikel tanah dengan tegangan
diatas 15 atmosfer.
Secara
biologis, air tanah dibedakan berdasarkan pada ketersediaannya bagi
tanaman. Atas dasar itu, maka air tanah dibedakan menjadi air tidak
berguna, air tersedia dan air tidak tersedia. Air tidak berguna adalah
bagian dari air tanah, berupa air bebas atau air gravitasi,. Air tersedia
adalah air yang berada diantara kapasitas lapang dan titik layu.
Sedangkan air tidak tersedia adalah bagian air tanah dibawah titik layu dimana
air ditahan oleh tanah dengan tegangan yang sangat besar sehingga tidak dapat
diserap oleh tanaman
Kapasitas
lapang adalah keadaan kelembaban tanah yang relative mantap dan biasanya
dicapai beberapa hari setelah tanah mengalami pembasahan total atau keadaan
jenuh air. Pada kondisi ini tegangan air biasanya sekitar 1/3 atmosfer
atau setara dengan nilai pF 2,54. Titik layu dapat didefinisikan sebagai
tingkat kelembaban tanah dimana akar tanaman tidak lagi mampu menyerap air,
dengan tegangan rata-rata 15 atmosfer atau setara dengan nilai pF 4,2.
Beberapa
sifat tanah yang penting dalam hubungannya terhadap peranan air bagi
pertumbuhan tanaman adalah tekstur, porositas dan struktur.
- Tekstur Tanah
Yang
dimaksud dengan tekstur tanah adalah perbandingan kandungan fraksi pasir, debu
dan lempung dalam suatu masa tanah. Pada kenyataannya tanah terdiri dari
bagian-bagian kecil atau yang disebut partikel tanah yang dapat dibedakan
menjadi tiga bagian pokok yaitu pasir, debu dan lempung serta bahan
organic. Menurut ketentuan USDA (United State Departement of Agriculture),
ukuran partikel tanah dibedakan dalam ukuran garis tengahnya menjadi :
Jenis
Partikel
|
Ukuran
garis tengah (mm
|
Pasir
sangat kasar
|
2,0
– 1,0
|
Pasir
kasar
|
1,0
– 0,5
|
Pasir
sedang
|
0,5
– 0,25
|
Pasir
halus
|
0,15
– 0,10
|
Pasir
sangat halus
|
0,10
– 0,05
|
Debu
|
0,05
– 0,002
|
lempung
|
<
0,002
|
Kenyataan
dalam tanah, masing-masing partikel penyusun tanah tidak berdiri
sendiri-sendiri akan tetapi merupakan satu kesatuan kelompok, terdiri dari
beberapa partikel tanah yang diikat oleh bahan perekat yang berupa koloid
tanah, senyawa besi, almunium dan lain-lain. Yang selanjutnya kesatuan
kelompok ini disebut menjadi agregat tanah.
- Struktur tanah
Struktur
tanah dapat diartikan sebagai bangun atau bentuk alami dari beberapa agregat
tanah, yang merupakan satu kesatuan bentuk tertentu yang dibatasi oleh
bidang-bidang. Struktur tanah mempengaruhi banyak sedikitnya aliran air
dan pergantian di dalamnya serta kedalaman perakaran dan kemampuan tanah untuk
dapat memberikan unsure haranya kepada tanaman. Oleh karena itu struktur tanah berpengaruh
terhadap tersedianya air dalam tanah, aktivitas mikrobia, penetrasi akar dan
sebagainya. Selain itu keadaan struktur dan tekstur tanah akan menentukan
besarnya permeabilitas tanah, yang selanjutnya akan mempengaruhi laju
infiltrasi dan laju perkolasi.
- Porositas tanah
Porositas
tanah merupakan perbandingan jumlah pori-pori tanah yang dapat diisi oleh
air atau udara terhadap volume keseluruhan contoh, dalam satuan persen, atau
ditulis dalam persamaan
- Konsistensi Tanah keteguhan tanah
Konsistensi
tanah memperlihatkan pengaruh darigayaadhesi dan kohesi bagian-bagian tanah
baik dalam keadaan kering, lembab maupun basah. Konsistensi tanah
diperlukan dalam menentukan kapan tanah akan diolah. Hal ini berkaitan
dengan besar kecilnya kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan tanah
tersebut, terutama untuk mengolah tanah dengan system kering.
Dasar
penentuan konsistensi tanah adalah : mudah tidaknya tanah hancur, daya lekat
dari tanah, keliatan tanah, dan ketahanan tanah terhadap ekanan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar