a. Pencegah Banjir dan Kekeringan
Rawa mempunyai fungsi
lingkungan sebagai peredam atau pencegah banjir. Dengan adanya Rawa maka air
limpasan permukaan akan tertampung sementara pada rawa tersebut. Air tersebut
di keluarkan secara sedikit demi sedikit pada saat musim kemarau sehingga debit
air sungai selalu stabil. Kemampuan suatu daerah rawa sebagai penyerapan dan
penympan ait terganting pada jenis tanah dan topografinya. Pada
daerah rawa pembuatan drainase yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada lahan rawa tersebut.
daerah rawa pembuatan drainase yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada lahan rawa tersebut.
b. Pengisi Air Tanah(Recharge)
Penahan Intrusi Air Laut
Dalam fungsi
ini rawa rawa yang berperan sebagai penampung air limpasan akan memberi
kesempatan atau waktu yang lebih banyak supaya air dapat meresap ke dalam
tananh. Air yang meresap akan mengisi aquifer dan menaikkan muka air tanah,
sehingga dapat bekerja sebagai benteng untuk menahan intrusi air laut ke
daratan
c. Penyimpan Karbon
Lahan rawa gambut dapat menyimpan
karbon pada biomassa tanaman, serasa di bawah hutan dan diatas permukaan Pada berbagai lokasi di Provinsi Jambi, Riau, dan
Kalimantan Tengah, ketebalan gambut bisa mencapai 6-10 m dankandungan karbon
tanah gambut bisa mencapai 60%. Setiap ketebalan satu meter, tanah gambut menyimpan
sekitar 400 – 800 t karbon (C) per ha atau rata-rata sekitar 600 t Cha-1m-1. Ini berarti bahwa
lahan gambut dengan ketebalan 5 m menyimpan sekitar 3.000 t Cha-1 . Lahan gambut
menyimpan sekitar 329-525 gigaton(GT) karbon. Timbunan karbon yang tinggi
tersebut terbentuk karena keadaan jenuh air (drainase jelek) pada lahan yang
awalnya timbunan berupa danau dangkal. Karbon yang tersimpan di dalam tanah
gambut bersifat tidak stabil. Apabila lahan gambut didrainase, maka bahan
organik (yang menyimpan karbon) akan mudah terdekomposisi membentuk CO2, yaitu
gas rumah kaca terpenting yang menyumbang pada pemanasan global
d. Pencegah Gas Emisi Rumah Kaca
Perombakan secara Anaerob
terhadap bahan Organik gambut menghasilkan gas Metan(CH4) dan Karbon
dioksida(CO2). Gas – gas terdebut dikenal sebagai gas rumah kaca yang sangat
besar pengaruhnya terhadap peningkatan suhu di bumi
e. Membersihkan Bahan Racun
Di lahan rawa terdapat tumbuhan
yang mampu menyerap racun dan meningkatkan kualitas air. Diantaranya :Eceng
gondok, Kangkung dan Rumput.
f. Sumber plasma nutfah
Di dalam
suatu lahan basah terdapat berbagai jenis spesies tumbuhan dan juga binatang.
Di sampng itu lahan basah dapat menjadi tempat pemijahan ikan.
g. Peranan Lahan
basah(Wetlands) dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peran yang dimainkan oleh
wetlandss dalam pengelolaan DAS sangat penting yakni, melindungi kualitas air
dan kuantitasnya dalam jumlah yang cukup. Perannya dilihat dari kuantitas yang
cukup dan seimbang yaitu, wetlands dapat diibaratkan sebagai spoon (busa)
raksasa, yakni pada musim hujan, dia akan menyerap air dan jika terjadi
kelebihan maka air tersebut akan dialirkan menjadi air tanah (Ground
water). Pada musim kering air dari wetlands akan dikeluarkan untuk
dimanfaatkan. Sementara itu dari segi kualitas air, peran dari wetlands adalah
menahan atau menyaring sampah-sampah baik yang mengadung racun untuk dan pada
saat air tersebut keluar maka akan menjadi air murni (Aquatic). Dari segi
sedimentasi yang dibawa oleh run off, maka wetlang juga menahan
unsure-unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, juga menahan endapan
agar tidak terbawa oleh arus sungai yang akan menyebabkan pendangkalan.
Perlunya memperhatikan wetlands didalam pengelolaan DAS, karena tanpa wetlands
pengelolaan DAS akan semakin kompleks yakni, akan banyak peningkatan genangan
air, yang pada akhirnya menyebabkan banjir, jika dalam jumlahnya besar,
penurunan kualitas air, dan kerusakan habitat baik tumbuhan dan hewan.
Menurut CTI 2007, ada tujuh
manfaat yang diperankan oleh
Wetlands, dalam rangka pengelolaan DAS yaitu ;
·
Memperbaiki
kualitas air, dengan cara menahan unsur hara, sampah-sampah organik dan kiriman
endapan yang terjadi akibat run off.
·
Mengurangi pengaruh
buruk banjir, yang langsung ke muara dengan menahan air tersebut dan
melepaskannya pada musim kering.
·
Melindungi
daerah-daerah pinggiran atau pesisir dari kemungkinan erosi.
·
Memulihkan kembali
persediaan air tanah yang berpotensi kekurangan air pada musim kering
·
Penyedia makanan
dan produk lain, misalnya ikan untuk manusia baik untuk konsumen sendiri atau
diperdagangkan.
·
Cagar alam,
termasuk untuk jenis jarang dan terancam punah, tempat mencari makan,
berkembang biak, dan tempat istirahat.
·
Menambah peluang
untuk rekreasi, melihat burung, berburu burung laut, potografi dan pendidikan
luar.
Dari manfaat yang dipaparkan
diatas jelas terlihat bahwa wetlands sangat penting untuk menjaga stabilitas
suatu DAS. dengan menjaga wetland, secara tidak langsung akan menjamin fungsi
DAS dan aktifitas biologis lainnya. wetlands berfungsi sebagai buffer (penyangga)
dalam suatu DAS. Ekosistim Wetland yang beragam, mampu menyangga semua
aktifitas manusia dan alam.
Ketidakseimbangan alam yang
berdampak kepada bencana alam, sebenarnya mampu direstore (dipulihkan
kembali), dengan biaya yang relatif murah antara lain adalah dengan menjaga
kelestarian fungsi dari Wetlands, namun jika suatu Wetlands tidak lagi dapat
menjalankan fungsinya atau telah tercemar, maka bisa dipastikan DAS menaunginya
akan tercemar pula. Hal yang demikian itu dapat dikatakan Wetlands merupakan
kunci bagi terjaminnya pengelolaan suatu DAS.
boleh mnta sumber referensi nya gk gan?
BalasHapusVery helpful suggestions that help in the optimizing website. Thank you for valuable suggestions.SUPERAntiSpyware Professional 6.0.1244
BalasHapusVery helpful suggestions that help in the optimizing website. Thank you for valuable suggestions.SUPERAntiSpyware Professional 6.0.1244
BalasHapus