Evaluasi
Proyek
Proyek adalah keseluruhan kegiatan yang
menggunakan sumber yang menghasilkan kemanfaatan (benefit). Dan dapat juga
sebagai suatu aktifitas yang mengeluarkan uang dengan harapan dapat
menghasilkan uang di waktu yang akan datang serta dapat direncanakan, dibiayai,
dan dilaksanakan sebagai satu unit.
Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses penilaian
terhadap suatu aktifitas (proyek) yang
didasarkan pada aspek-aspek tertentu
sesuai kebutuhan. Ada beberapa aspek yang dapat dievaluasi dalam proyek
diantaranya :
1.
Aspek manajerial dan administratif
2.
Aspek organisasi
3.
Aspek komersial
4.
Aspek teknis
5.
Aspek financial
6.
Aspek ekonomis
Dalam pembahasan
ekonomi teknik yang pada dasarnya adalah juga termasuk evaluasi proyek, maka
yang paling banyak dibahas adalah :
Aspek
teknis adalah meliputi
evaluasi tentang input dan output barang dan jasa yang akan diperlukan dan
diproduksi oleh proyek.
Aspek
financial adalah menyangkut
terutama perbandingan uang dengan revenue earning, apakah proyek tersebut akan
terjamin dana yang dikeluarkannya, apakah proyek tersebut mampu membayar
kembali dan yang diinvestasikan dan apakah proyek itu akan berkembang
sedemikian rupa sehingga secara financial dapat berdiri sendiri.
Aspek
ekonomis adalah perlu
mendapat perhatian apakah proyek itu akan memberi sumbangan atau mempunyai
peranan positif dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan dan apakah
peranannya itu cukup besar untuk men-“justify” penggunaan sumber-sumber yang
langka.
Dalam analisis
financial perlu diperhatikan “waktu didapatkannya pengembalian. Pemerintah
dapat mengadakan investasi dalam suatu
proyek yang menguntungkan dengan waktu 20 tahun, tetapi dalam waktu 5 tahun
pertama belum memberikan hasil. Mungkin swasta tidak dapat diharapkan untuk
menginvestasikab modalnya untuk proyek tersebut, karena dalam jangka waktu yang
demikian ia akan keburu kehabisan modal.
Sedangkan dalam
analisis ekonomi yang perlu diperhatikan adalah hasil total atau produktifitas,
atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang digunakan dalam proyek
untuk masyarakat atau untuk perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat
siapa yang menyediakan sumber-sumber dan siapa yang menyiadakan sumber-sumber
dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil dari proyek tersebut. Hasil itu
disebut “the social returns” atau “the economic returns” dari proyek.
Ada beberapa unsur yang berbeda penilaiannya dalam kedua
macam analisis tersebut, antara lain :
1.
Harga
Dalam analisis finansiala selalu dipakai
harga pasar (market price) sedangkan dalam analisis ekonomis dipakai harga bayangan
(shadow price)
2.
Pembayaran
transfer
Pembayaran yang dimaksudkan adalah
pembayaran pajak dan subsidi terhadap suatu proyek.
a. Pajak
Dalam analisis ekonomi pembayaran pajak
tidak dikurangkan dalam perhitungan benefit proyek. Pajaka adalah bagian dari hasil
bersih yang diserahkan kepada pemerintah untuk digunakan bagi kepentingan
masyarakat sebagai keseluruhan dank area itu tidak dianggap sebagai biaya.
b. Subsisdi
Subsisi ini sesungguhnya adalah suatu
transfer pembayaran dan masyarakat kepada proyek.
c. Sedangkan
dalam analisis ekonomis harga pasar harus disesuaikan untuk menghilangkan efek
dari subsidi. Jika subsidi ini menurunkan harga barang-barang input, maka
besarnya subsisdi harus ditambahkan pada harga pasar barang-barang tersebut.
3.
Bunga
Dalam analisi ekonomi bunga modal tidak
dipisahkan atau dikurangkan dari hasil bruto, kecuali berlaku syarat-syarat
yang ditentukan khusus. Sedangkan dalam analisis financial bunga yang
dibayarkan kepada orang-ornag yang tidak terlibat dalam proyek dianggap sebagai
biaya. Dan untuk pembayaran kembali hutang di luar proyek dikurangkan dari
hasil bruto sebelum didapatkan arus benefit. Bunga atas modal proyek tidak
dianggap sebagai biaya, karena bunga merupakan bagian dari “pengembalian
financial” yang diterima oleh modal proyek.
tanks gan buat informasinyaa...
BalasHapus