1.
Latar Belakang
Karaoke
adalah suatu bentuk hiburan yang sangat populer di asia termasuk Indonesia. Karaoke berasal dari bahasa Jepang yaitu Kara
(kosong) dan Okesutora (orkestra) yang artinya sebuah bentuk hiburan di mana
seseorang menyanyi diiringi dengan musik video dan teks lirik yang ditunjukkan
pada sebuah layar. Dan di beberapa negara-negara tertentu karena yang digunakan
untuk menunjukkan teks dan lirik adalah televisi maka hiburan ini disebut juga
KTV (karaoke televison).
Karaoke
yang sangat mem-booming di dunia pada saat ini ditemukan pertama kali oleh
seorang warganegara Jepang yang bernama Daisuke Inoue, pada tahun 1971 di kota
Kobe. Namun sayang penemuannya yang penting ini tidak dia patenkan sehingga
akhirnya hak paten atas system karaoke dimiliki oleh Roberto del Rosario
seorang pengusaha Filipina pada tahun 1986, setelah
selama tiga tahun dia
berjuang di pengadilan melawan perusahaan-perusahaan Jepang. System karaoke
yang dipatenkan atas nama Roberto del Rosario disebut dengan Minus-one.
Walaupun
begitu, dunia tetap mencatat
Daisuke Inoue sebagai pencipta dari karaoke dengan cara memberikannya sebuah
Nobel Perdamaian pada tahun 2004 dengan alasan bahwa penemuannya yaitu karaoke
telah memberikan suatu cara yang benar-benar baru dalam hal seseorang belajar
bertoleransi kepada orang lain.
Di Indonesia sendiri sampai
saat ini tidak ada data yang benar-benar valid kapan dan dimana karaoke pertama
kali didirikan. Namun berdasarkan data yang ada, karaoke pada awalnya dianggap
sebagai hiburan yang mahal dan dipandang sebagai hiburan malam yang berkonotasi
negatif oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Besarnya
antusiasme masyarakat Indonesia terhadap karaoke, membuat para pengusaha
berlomba-lomba membangun tempat-tempat karaoke dimana-mana. Sayangnya hal ini
tidak dibarengi dengan keinginan untuk menciptakan suatu hal yang baru.
Sehingga mengakibatkan konsumen dihadapkan pada produk yang sama dan itu-itu
saja dan akhirnya pengusaha karaoke terjebak pada perang harga satu sama lain.
Karaoke
di masa kini bukan hanya sebagai tempat dimana seseorang mengeluarkan uang agar
dia bisa menyanyi dengan diiringi oleh music video terbaru dan teks pada layar
televisi, tapi konsumen berharap lebih dari itu. Karaoke diharapkan sebagai
sebuah tempat yang nyaman untuk hang out bersama keluarga dan teman, informal
meeting, arisan, menonton siaran sepak bola, party, yang memiliki sebuah
privacy namun tidak melupakan unsur lifestyle dan status sosial konsumen itu
sendiri.
Di Pekanbaru, tempat karaoke bisa dikatakan belum
begitu banyak, hal tersebut merupakan suatu peluang besar, karena para pesaing
dalam usaha yang sama tidak begitu banyak sehingga memudahkan dalam hal memikat
konsumen.
Kawasan Panam merupakan kawasan yang saat ini
berkembang pesat sekali, pemukiman penduduk semakin ramai, begitu juga dengan
bangunan-bangaunan seperti ruko dan bangunan lainnya. Hal tersebut berbanding
lurus dengan peluang usaha dalam kawasan tersebut. Selain itu di kawasan Panam
terdapat dua Universitas Negeri ternama di Pekanbaru yaitu Universitas Riau dan
Universitas Islam Negeri. Sebagian besar mahasiswa bahkan bisa dikatakan hampir
seluruh mahasiswa memiliki hobi karaokean, baik sekedar hiburan belaka hingga
untuk melatih olah vokal mereka.
Berdasarkan kenyataan di atas, mendorong serta
memotivasi kami untuk melakukan pembukaan tempat karaoke. Tetapi, pada kenyataannya berbagai kendala dapat muncul sehingga
target/sasaran proyek tidak mampu dicapai.
Hal ini bisa terjadi bila konsumen yang datang hanya sedkit
dan kondutifitas ruangan bacaan kurang. Oleh karena itu diperlukan suatu
analisa terhadap risiko-risiko yang kemungkinan dapat muncul dan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil dari pelaksanaan proyek ini.
Risiko-risiko ini kemudian diharapkan mampu untuk dikendalikan sehingga
memberikan nilai keuntungan bagi project owner.
2.
Pemilihan Lokasi
Lokasi pembuatan tempat
karaoke keluarga ini adalah di Kawasan Panam, karena Panam merupakan kawasan
yang saat ini sangat maju berkembang, ditambah lagi dengan penduduknya yang
semakin banyak. Waktu operasi tempat karaoke yaitu dari pukul 12.00 – 01.00 (13
jam).
3.
Penyediaan alternatif
Pada saat dimunculkannya ide untuk melakukan pembukaan taman tempat karaoke keluarga, terdapat 2 alternatif yang dapat
dipilih untuk memberikan hasil yang baik dengan bunga dihitung perbulan sebesar
2
%. Dalam hal ini alternatif I
merupakan optimistik sedangkan alternatif II merupakan morelikely.
Tempat karaoke ini dierencanakan
untuk 10 kamar yang terdiri dari :
ü Small : 6 kamar (kapasitas 4 orang)
ü Medium : 2 kamar (kapasitas 8 orang)
ü Large : 2 kamar (kapasitas 15 orang)
A. Pengeluaran
ALTERNATIF
1
- Investasi Awal
·
Pengurusan Surat Izin Usaha :
Rp 5.000.000,-
·
Sewa Tempat selama 1 tahun :
Rp 30.000.000,-
·
Renovasi Ruangan :
Rp 15.000.000,-
(@ Rp 1.500.000 x 10)
·
Sound System (baru, mutu 1) :
Rp 110.000.000,-
(@ Rp 13.000.000 x 10)
·
LCD :
Rp 30.000.000,-
(@ Rp 3.000.000 x 10)
·
Microphone :
Rp 3.000.000,-
(@ Rp 300.000 x 10)
·
Software Karaoke :
Rp 20.000.000,-
(@ Rp 2.000.000,- x 10)
·
Meja (bofet) :
Rp 20.000.000,-
(@ Rp 2.000.000,- x 10)
·
Sofa :
Rp 20.000.000,-
(@ Rp 2.000.000,- x 10)
·
Peredam Suara :
Rp 10.000.000,-
(@ Rp 1.000.000,- x 10)
·
Lampu Penerangan : Rp 3.000.000,-
(@ Rp 300.000,- x 10)
·
Promosi :
Rp 2.000.000,-
TOTAL Rp 288.000.000,-
-
Biaya Operasional
·
Gaji Karyawan :
Rp 10.500.000,-/ bulan
(7 orang, @Rp 1.500.000,-)
·
Listrik :
Rp 20.000.000,-/bulan
·
Snack,makanan dan
minuman : Rp
5.000.000,-/bulan
·
Teknisi :
Rp 10.000.000,-/bulan
TOTAL Rp 45.500.000,-
ALTERNATIF 2
-
Investasi Awal
·
Pengurusan Surat Izin Usaha :
Rp 5.000.000,-
·
Sewa Tempat selama 1 tahun :
Rp 30.000.000,-
·
Renovasi Ruangan :
Rp 15.000.000,-
(@ Rp 1.500.000 x 10)
·
Sound System (baru, mutu 2) :
Rp 100.000.000,-
(@ Rp 10.000.000 x 10)
·
LCD :
Rp 30.000.000,-
(@ Rp 3.000.000 x 10)
·
Microphone :
Rp 3.000.000,-
(@ Rp 300.000 x 10)
·
Software Karaoke :
Rp 20.000.000,-
(@ Rp 2.000.000,- x 10)
·
Meja (bofet) :
Rp 20.000.000,-
(@ Rp 2.000.000,- x 10)
·
Sofa :
Rp 20.000.000,-
(@ Rp 2.000.000,- x 10)
·
Peredam Suara :
Rp 10.000.000,-
(@ Rp 1.000.000,- x 10)
·
Lampu Penerangan : Rp 3.000.000,-
(@ Rp 300.000,- x 10)
·
Promosi :
Rp 2.000.000,-
·
Mesin Generator :
Rp 20.000.000,-
TOTAL Rp 288.000.000,-
-
Biaya Operasional
·
Gaji Karyawan :
Rp 10.500.000,-/ bulan
(7 orang, @Rp 1.500.000,-)
·
Listrik :
Rp 20.000.000,-/bulan
·
Snack,makanan dan
minuman : Rp
5.000.000,-/bulan
·
Teknisi :
Rp 10.000.000,-/bulan
TOTAL
Rp 45.500.000,-
b. Pendapatan
Pendapatan yang diharapkan
dalam pembuatan tempat karaoke ini adalah sebagai berikut :
Jumlah
kamar yang tersedia adalah :
·
Small : 6 kamar
·
Medium : 2 kamar
·
Large : 2 kamar
Waktu
operasi selama 13 jam. Asumsi waktu operasi efektif penyewaan tempat karaoke masing-masing
tipe kamar adalah :
·
Small : 11 jam
·
Medium : 6 jam
·
Large : 4 jam
Harga sewa untuk masing-masing tipe kamar adalah :
·
Small : Rp 30.000,-/jam
·
Medium : Rp 38.000,-/jam
·
Large : Rp 45.000,-/jam
Sehingga pendapatan
perharinya untuk masing-masing tipe kamar adalah :
·
Small : Rp 30.000,-/jam x 11
jam x 6 kamar = Rp 1.980.000,-/hari
·
Medium : Rp 38.000,-/jam x 6 jam x 2 kamar = Rp 456.000,-/hari
·
Large : Rp 45.000,-/jam
x 4 jam x 2 kamar = Rp 360.000,-/hari
TOTAL : Rp 2.796.000/hari
: Rp 83.880.000/bulan
Berikut alternatif 1 dan
alternatif 2 dalam bentuk table.
No
|
BIAYA
|
ALTERNATIF
|
||
A (Rp)
|
B (Rp)
|
|||
|
Pengeluaran
|
|
|
|
1
|
Pengurusan surat izin usaha
|
5000000
|
5000000
|
|
2
|
Sewa tempat selama 1 tahun
|
30000000
|
30000000
|
|
3
|
Renovasi Ruangan
|
15000000
|
15000000
|
|
4
|
Sound System (baru, mutu 1)
|
110000000
|
-
|
|
5
|
Sound System (baru, mutu 2)
|
-
|
100000000
|
|
6
|
LCD
|
30000000
|
30000000
|
|
7
|
Microphone
|
3000000
|
3000000
|
|
8
|
Software karaoke
|
20000000
|
20000000
|
|
9
|
Meja (bofet)
|
20000000
|
20000000
|
|
10
|
Sofa
|
20000000
|
20000000
|
|
11
|
Peredam Suara
|
10000000
|
10000000
|
|
12
|
Lampu penerangan
|
3000000
|
3000000
|
|
13
|
Promosi
|
2000000
|
2000000
|
|
14
|
Mesin Generator
|
-
|
30000000
|
|
|
TOTAL
|
268000000
|
288000000
|
|
|
Operasional
|
|
|
|
1
|
Gaji Karyawan
|
10500000
|
10500000
|
|
2
|
Listrik
|
20000000
|
20000000
|
|
3
|
Snack, Makanan dan Minuman
|
5000000
|
5000000
|
|
4
|
Teknisi
|
10000000
|
10000000
|
|
|
TOTAL
|
45500000
|
45500000
|
Dari
kedua alternatif inilah akan ditentukan alternatif mana yang akan digunakan
dengan menggunakan 3 jenis analisa alternatif yaitu NPV, BCR dan IRR, dan
alternatif yang terpilih akan dilakukan analisa sensitifitasnya untuk
menentukan nilai maksimum dan minimum terhadap BCR sama dengan 1.
4.
Pemilihan alternatif
·
Perhitungan NPV
Alternatif
1
|
|
|
NPV = - P -
A1 (P/A, 2%,12) + A2 (P/A, 2%,12)
= - Rp 268.000.000
– Rp 45.500.000 (10,575) + Rp 83.880.000 (10,575)
= - Rp 268.000.000
– Rp 481.162.500 + Rp 887.031.000
= Rp 137.868.500,-
-
Alternatif
2
|
|
|
NPV = - P -
A1 (P/A, 2%,12) + A2 (P/A, 2%,12)
= - Rp 288.000.000
– Rp 45.500.000 (10,575) + Rp 83.880.000 (10,575)
= - Rp 288.000.000
– Rp 481.162.500 + Rp 887.031.000
= Rp 117.868.500,-
Perhitungan
nilai NPV menggunakan acuan sebagai berikut :
·
Pengeluaran
negatif
·
Pendapatan
positif
·
Perhitungan BCR
-
Alternatif
1
Benefit : Rp 887.031.000,-
Cost : Rp 268.000.000
+ Rp 481.162.500 = Rp 749.162.500,-
BCR =
=
=
1.18
-
Alternatif
2
Benefit : Rp 887.031.000,-
Cost : Rp 288.000.000
+ Rp 481.162.500 = Rp 769.162.500,-
BCR =
=
=
1.15
Nilai
dari BCR harus lebih dari 1, agar dapat memperoleh keuntungan.
·
Perhitungan IRR
-
Alternatif
1
P = - A1 (P/A, x%,12) +
A2 (P/A, x%,12)
Rp
268.000.000 =
-Rp
481.162.500
(P/A, x%,12) + Rp 887.031.000(P/A, x%,12)
Rp
268.000.000 =
Rp 87.031.000 (P/A, x%,12)
(P/A,
x%,12) = 3,08
Dari tabel bunga
diperoleh :
30 % = 3,190
35 % = 2,799
-
Altrernatif
2
P = - A1 (P/A, x%,12) +
A2 (P/A, x%,12)
Rp
288.000.000 =
-Rp
481.162.500 (P/A, x%,12) +
Rp 887.031.000(P/A, x%,12)
Rp
288.000.000 =
Rp 87.031.000 (P/A, x%,12)
(P/A,
x%,12) = 3,31
Dari tabel bunga
diperoleh :
25 % = 3,725
30 % = 3,190
·
Hasil
dari perhitungan/keputusan alternatif
Dari
hasil perhitungan tersebut, maka diputuskan untuk menggunakan alternatif 1, karena memberikan NPV yang besar untuk pendapatan,
BCR yang lebih dari satu, dan IRR yang persentasenya 31,41 %, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan alternatif
2.
5.
Analisa sensitifitas
Dalam proyek pembuatan tempat karaoke ini, ada 3 parameter untuk keperluan dilakukannya
analisa sensitifitas dalam upaya investment
return dalam kurun waktu 1 tahun, yaitu:
·
Investasi
NPV = - I - A1 (P/A, 2%,12) + A2 (P/A, 2%,12)
0 = - I - Rp 45.500.000 (10,575) + Rp 83.880.000 (10,575)
I = -
Rp 481.162.500 + Rp 887.031.000
I = Rp 405.868.500,-
Jadi, besar nilai uang investasi
yang dapat dikeluarkan hingga mencapai keadaan seimbang, BCR = 1 adalah sebesar
Rp 405.868.500,-
·
Biaya
Operasional/bulan
NPV = - P - C
(P/A, 2%,12) + A2 (P/A, 2%,12)
0 = - Rp
268.000.000 – C (10,575) + Rp 83.880.000 (10,575)
C = (- Rp
268.000.000 + Rp 887.031.000)/10,575
C = Rp 619.031.000,-/10,575
C = Rp 61.903.000,-
Jadi, besar nilai biaya operasional
yang dapat dikeluarkan hingga mencapai keadaan seimbang, BCR = 1 adalah sebesar
Rp 61.903.000,-
·
Pendapatan
NPV = - P – A1
(P/A, 2%,12) + B (P/A, 2%,12)
0 = - Rp 268.000.000
– Rp 45.500.000 (10,575) + B (10,575)
B = (- Rp
268.000.000 – Rp 481.162.500)/-10,575
B = Rp 749.162.500,-/10,575
B = Rp 74.916.250,-
Jadi, besar nilai pendapatan bruto
minimal yang harus dapat diperoleh hingga mencapai keadaan seimbang, BCR = 1
adalah sebesar Rp 74.916.250,-
6.
Hasil akhir dari mitigasi risiko
Dari serangkai
kegiatan, maka nilai-nilai pengeluaran dan pendapatan yang berubah adalah
seperti yang terlihat pada tabel berikut
:
Sebelum analisa risiko
Uraian
|
Rencana
Awal
|
Investasi
|
Rp
268.000.000,-
|
Biaya
operasional
|
Rp
45.500.000,-
|
Pendapatan
|
Rp 83.880.000,-
|
Kerugian
|
Rp
229.620.000,-
|
Setelah analisa risiko
Uraian
|
Analisa
Awal
|
Investasi
|
Rp
268.000.000,-
|
Biaya
operasional
|
Rp
481.162.000,-
|
pendapatan
|
Rp 887.031.000
|
Keuntungan
|
Rp 137.869.000
|
Tabel tersebut
menunjukan bahwa dengan melakukan analisa risiko terhapat biaya, mampu
mengatasi kerugian, bahkan meningkatkan keuntungan yang diawal perencanaan menjadi
Rp 137.869.000 (belum termasuk keuntungan dari
penjualan makanan dan minuman).
Berdasarkan
hasil analisa sensitifitas untuk alternatif yang terpilih diperoleh nilai
Investasi sebesar Rp 405.868.500,-. Ini adalah
nilai optimistic, sementara untuk nilai pesimistiknya adalah ditambah dengan Rp 405.868.500,- + (5% x Rp 405.868.500,-) = Rp 426.161.925
Maka range
estimasi biaya untuk proyek pembuatan tempat karaoke ini adalah Rp 405.868.500,- hingga Rp 426.161.925.
7.
Kesimpulan
Dari
keseluruhan hasil pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa analisa risiko sangat penting terhadap jalannya suatu proyek,
baik dalam proyek konstruksi maupun
proyek non-konstruksi. Karena, pada kenyataan, jalannya suatu proyek tidak sama
dengan hal-hal yang sudah direncanakan, faktor-faktor/hal-hal yang bersifat
fluktuatif akan mampu mempengaruhi hasil proyek secara signifikan, begitu pula
dengan human factor. Dengan adanya
analisa risiko ini maka kerugian akan dapat diminimalisir bahkan berubah
menjadi keuntungan, hasil dari proyek menjadi lebih baik.
I am very grateful for this enlightening article. I am new to this issue, but for me it elucidated several questions. Congratulations on your knowledge on the subject. Thank you very much.FonePaw iPhone Data Recovery 3.8.0
BalasHapus