Kamis, 24 Februari 2011

Persamaan Diferensial Eksak

Persamaan Diferensial Eksak

Perhatikan persamaan
f(x,y) =  C f (x, y) = C
Mengambil gradien kita
f x (x,y)i + f y (x,y)j  =  0 f x (x, y) i + f y (x, y) j = 0
Kita dapat menulis persamaan ini dalam bentuk diferensial
f x (x,y)dx+ f y (x,y)dy  =  0 f x (x, y) dx + f y (x, y) dy = 0
Sekarang bagi dengan dx (kita tidak berpura-pura menjadi ketat di sini) untuk mendapatkan
f x (x,y)+ f y (x,y) dy/dx  =  0 f x (x, y) + f y (x, y) dy / dx = 0
Yang merupakan persamaan diferensial orde pertama. Tujuan dari bagian ini adalah untuk pergi ke belakang. Itu jika persamaan diferensial jika bentuk di atas, kita mencari asli fungsi f (x, y) (disebut sebagai potensi fungsi). Persamaan diferensial dengan fungsi potensial disebut tepat . Jika Anda telah vektor kalkulus, ini adalah sama dengan menemukan potensi fungsi dan menggunakan teorema dasar integral garis.
Contoh
Memecahkan
4xy + 1 + (2x 2 + cos y)y’  =  0 4xy + 1 + (2x 2 + cos y) y ‘= 0
Solusi
Kami mencari fungsi f (x, y) dengan
f x (x, y) = 4xy + 1 dan f y (x, y) = 2x 2 + cos y
Mengintegrasikan persamaan pertama terhadap x untuk mendapatkan
f (x, y) = 2x 2 y + x + C (y) Perhatikan karena y diperlakukan sebagai konstan,. kita menulis C (y).
Sekarang ambil turunan parsial terhadap y untuk mendapatkan
f y (x,y) =  2x 2 + C’(y) f y (x, y) = 2x 2 + C ‘(y)
Kami memiliki dua rumus untuk f y (x, y) sehingga kami dapat mengatur mereka sama dengan eachother.
2x 2 + cos y  =  2x 2 + C’(y) 2x 2 + cos y = 2x 2 + C ‘(y)
Itu
C’(y) =  cos y C ‘(y) = cos y
atau
C(y) =  sin y C (y) = sin y
Dengan demikian
f(x,y)  =  2x 2 y + x + sin y f (x, y) = 2x 2 y + x + sin y
Solusi terhadap persamaan diferensial
2x 2 y + x + sin y  =  C 2x y + 2 x + sin y = C

Apakah metode ini selalu bekerja? Jawabannya adalah tidak. Kita dapat mengetahui apakah metode bekerja dengan mengingat bahwa untuk fungsi dengan turunan parsial yang kontinu, campuran urutan parsial adalah independen. Itu f xy =  f yx f xy = f yx
Jika kita mempunyai persamaan diferensial
M(x,y) + N(x,y)y’  =  0 F (x, y) + N (x, y) y ‘= 0
maka kita mengatakan itu adalah persamaan diferensial yang tepat jika
M y (x,y) =  N x (x,y) M y (x, y) = N x (x, y)
Teorema: Solusi untuk Exact Persamaan diferensial Biarkan M, N, M y, dan N x akan terus-menerus dengan
M y =  N x M y = N x
Lalu ada sebuah fungsi f dengan
f x = M dan f y = N
sehingga
f(x,y) =  C f (x, y) = C
adalah solusi untuk persamaan diferensial
M(x,y)  + N(x,y)y’  =  0 F (x, y) + N (x, y) y ‘= 0
Contoh
Menyelesaikan persamaan diferensial
y + (2xy – e -2y )y’ =  0 y + (2xy – e-2y) y ‘= 0
Solusi
Kami telah
F (x, y) = y dan N (x, y) = 2xy – e-2y
Sekarang menghitung
M y = 1 dan N x = 2y
Karena mereka tidak sama, menemukan potensi fungsi f adalah sia-sia. Namun demikian, ada secercah harapan jika kita ingat bagaimana kita memecahkan urutan pertama persamaan diferensial linear. Kami dikalikan kedua belah pihak oleh faktor mengintegrasikan m. Kita melakukannya di sini untuk mendapatkan
m M + m Ny’  =  0 m M + m Ny ‘= 0
Untuk ini tepatnya kita harus memiliki
( m M) y =   ( m N) x (M M) y = (m N) x
Menggunakan aturan produk memberikan
m y M + m M y = m x N + m N x m y M + m M y = m x N + m N x
Kami sekarang memiliki persamaan diferensial baru yang sayangnya lebih sulit daripada yang asli memecahkan persamaan diferensial. Kami menyederhanakan persamaan dengan mengasumsikan bahwa salah satu m adalah fungsi dari x atau hanya hanya y. Jika itu hanya fungsi dari x, maka m y = 0 dan
m M y = m x N + m N x m M y = m x N + m N x
Pemecahan untuk m x, kita
M y – N x M y – N x
m x = m x =
N N
Jika ini adalah fungsi dari y saja, maka kita akan dapat menemukan faktor integrasi yang melibatkan y saja.
Jika hanya fungsi dari y, maka m x = 0 dan
m y M + m M y = m N x m y M + m M y = m N x
Pemecahan untuk m y, kita
N x – M y N x – M y
m y = m y = m m
M M
Jika ini adalah fungsi dari y saja, maka kita akan dapat menemukan faktor integrasi yang melibatkan y saja.
Sebagai contoh
N x – M y 2y – 1 N x – M y 2y – 1
m y = m y = m = m = m =  (2 – 1/y) m m = (2 – 1 / y) m
M                         y M y
Memisahkan memberikan
d m / m =  (2 – 1/y) dy d m / m = (2 – 1 / y) dy
Mengintegrasikan memberikan
ln m =  2y  -  ln y Dalam m = 2y – y ln
m =  e 2y – ln y =  y -1 e 2y m = e 2y – ln y = y -1 e 2y
Mengalikan kedua sisi persamaan diferensial asli oleh m memberikan
y(y -1 e 2y ) + (y -1 e 2y )(2xy – e -2y )y’  =  0 y (y -1 e 2y) + (y -1 e 2y) (2xy – e-2y) y ‘= 0
e 2y + (2xe 2y – 1/y)y’  =  0 e 2y + (2xe 2y – 1 / y) y ‘= 0
Sekarang kita melihat bahwa
M y =  2e 2y = N x M y = 2e 2y = N x
Yang mengatakan kepada kita bahwa persamaan diferensial tepat. Oleh karena itu kita telah
f x (x,y)  =  e 2y f x (x, y) = e 2y
Mengintegrasikan terhadap x memberikan
f(x,y) =  xe 2y + C(y) f (x, y) = xe 2y + C (y)
Sekarang mengambil turunan parsial terhadap y memberikan
f y (x,y) =  2xe 2y + C(y)  = 2xe 2y – 1/y f y (x, y) = 2xe 2y + C ‘(y) = 2xe 2y – 1 / y
Sehingga
C’(y) =  1/y C ‘(y) = 1 / y
Mengintegrasikan memberikan
C(y) =  ln y C (y) = ln y
Solusi terakhir
xe 2y + ln y  =  0 xe 2y + ln y = 0

Persamaan Diferensial Eksak

Perhatikan persamaan
f(x,y) =  C f (x, y) = C
Mengambil gradien kita
f x (x,y)i + f y (x,y)j  =  0 f x (x, y) i + f y (x, y) j = 0
Kita dapat menulis persamaan ini dalam bentuk diferensial
f x (x,y)dx+ f y (x,y)dy  =  0 f x (x, y) dx + f y (x, y) dy = 0
Sekarang bagi dengan dx (kita tidak berpura-pura menjadi ketat di sini) untuk mendapatkan
f x (x,y)+ f y (x,y) dy/dx  =  0 f x (x, y) + f y (x, y) dy / dx = 0
Yang merupakan persamaan diferensial orde pertama. Tujuan dari bagian ini adalah untuk pergi ke belakang. Itu jika persamaan diferensial jika bentuk di atas, kita mencari asli fungsi f (x, y) (disebut sebagai potensi fungsi). Persamaan diferensial dengan fungsi potensial disebut tepat . Jika Anda telah vektor kalkulus, ini adalah sama dengan menemukan potensi fungsi dan menggunakan teorema dasar integral garis.
Contoh
Memecahkan
4xy + 1 + (2x 2 + cos y)y’  =  0 4xy + 1 + (2x 2 + cos y) y ‘= 0
Solusi
Kami mencari fungsi f (x, y) dengan
f x (x, y) = 4xy + 1 dan f y (x, y) = 2x 2 + cos y
Mengintegrasikan persamaan pertama terhadap x untuk mendapatkan
f (x, y) = 2x 2 y + x + C (y) Perhatikan karena y diperlakukan sebagai konstan,. kita menulis C (y).
Sekarang ambil turunan parsial terhadap y untuk mendapatkan
f y (x,y) =  2x 2 + C’(y) f y (x, y) = 2x 2 + C ‘(y)
Kami memiliki dua rumus untuk f y (x, y) sehingga kami dapat mengatur mereka sama dengan eachother.
2x 2 + cos y  =  2x 2 + C’(y) 2x 2 + cos y = 2x 2 + C ‘(y)
Itu
C’(y) =  cos y C ‘(y) = cos y
atau
C(y) =  sin y C (y) = sin y
Dengan demikian
f(x,y)  =  2x 2 y + x + sin y f (x, y) = 2x 2 y + x + sin y
Solusi terhadap persamaan diferensial
2x 2 y + x + sin y  =  C 2x y + 2 x + sin y = C

Apakah metode ini selalu bekerja? Jawabannya adalah tidak. Kita dapat mengetahui apakah metode bekerja dengan mengingat bahwa untuk fungsi dengan turunan parsial yang kontinu, campuran urutan parsial adalah independen. Itu f xy =  f yx f xy = f yx
Jika kita mempunyai persamaan diferensial
M(x,y) + N(x,y)y’  =  0 F (x, y) + N (x, y) y ‘= 0
maka kita mengatakan itu adalah persamaan diferensial yang tepat jika
M y (x,y) =  N x (x,y) M y (x, y) = N x (x, y)
Teorema: Solusi untuk Exact Persamaan diferensial Biarkan M, N, M y, dan N x akan terus-menerus dengan
M y =  N x M y = N x
Lalu ada sebuah fungsi f dengan
f x = M dan f y = N
sehingga
f(x,y) =  C f (x, y) = C
adalah solusi untuk persamaan diferensial
M(x,y)  + N(x,y)y’  =  0 F (x, y) + N (x, y) y ‘= 0
Contoh
Menyelesaikan persamaan diferensial
y + (2xy – e -2y )y’ =  0 y + (2xy – e-2y) y ‘= 0
Solusi
Kami telah
F (x, y) = y dan N (x, y) = 2xy – e-2y
Sekarang menghitung
M y = 1 dan N x = 2y
Karena mereka tidak sama, menemukan potensi fungsi f adalah sia-sia. Namun demikian, ada secercah harapan jika kita ingat bagaimana kita memecahkan urutan pertama persamaan diferensial linear. Kami dikalikan kedua belah pihak oleh faktor mengintegrasikan m. Kita melakukannya di sini untuk mendapatkan
m M + m Ny’  =  0 m M + m Ny ‘= 0
Untuk ini tepatnya kita harus memiliki
( m M) y =   ( m N) x (M M) y = (m N) x
Menggunakan aturan produk memberikan
m y M + m M y = m x N + m N x m y M + m M y = m x N + m N x
Kami sekarang memiliki persamaan diferensial baru yang sayangnya lebih sulit daripada yang asli memecahkan persamaan diferensial. Kami menyederhanakan persamaan dengan mengasumsikan bahwa salah satu m adalah fungsi dari x atau hanya hanya y. Jika itu hanya fungsi dari x, maka m y = 0 dan
m M y = m x N + m N x m M y = m x N + m N x
Pemecahan untuk m x, kita
M y – N x M y – N x
m x = m x =
N N
Jika ini adalah fungsi dari y saja, maka kita akan dapat menemukan faktor integrasi yang melibatkan y saja.
Jika hanya fungsi dari y, maka m x = 0 dan
m y M + m M y = m N x m y M + m M y = m N x
Pemecahan untuk m y, kita
N x – M y N x – M y
m y = m y = m m
M M
Jika ini adalah fungsi dari y saja, maka kita akan dapat menemukan faktor integrasi yang melibatkan y saja.
Sebagai contoh
N x – M y 2y – 1 N x – M y 2y – 1
m y = m y = m = m = m =  (2 – 1/y) m m = (2 – 1 / y) m
M                         y M y
Memisahkan memberikan
d m / m =  (2 – 1/y) dy d m / m = (2 – 1 / y) dy
Mengintegrasikan memberikan
ln m =  2y  -  ln y Dalam m = 2y – y ln
m =  e 2y – ln y =  y -1 e 2y m = e 2y – ln y = y -1 e 2y
Mengalikan kedua sisi persamaan diferensial asli oleh m memberikan
y(y -1 e 2y ) + (y -1 e 2y )(2xy – e -2y )y’  =  0 y (y -1 e 2y) + (y -1 e 2y) (2xy – e-2y) y ‘= 0
e 2y + (2xe 2y – 1/y)y’  =  0 e 2y + (2xe 2y – 1 / y) y ‘= 0
Sekarang kita melihat bahwa
M y =  2e 2y = N x M y = 2e 2y = N x
Yang mengatakan kepada kita bahwa persamaan diferensial tepat. Oleh karena itu kita telah
f x (x,y)  =  e 2y f x (x, y) = e 2y
Mengintegrasikan terhadap x memberikan
f(x,y) =  xe 2y + C(y) f (x, y) = xe 2y + C (y)
Sekarang mengambil turunan parsial terhadap y memberikan
f y (x,y) =  2xe 2y + C(y)  = 2xe 2y – 1/y f y (x, y) = 2xe 2y + C ‘(y) = 2xe 2y – 1 / y
Sehingga
C’(y) =  1/y C ‘(y) = 1 / y
Mengintegrasikan memberikan
C(y) =  ln y C (y) = ln y
Solusi terakhir
xe 2y + ln y  =  0 xe 2y + ln y = 0

Persamaan Diferensial Eksak

Perhatikan persamaan
f(x,y) =  C f (x, y) = C
Mengambil gradien kita
f x (x,y)i + f y (x,y)j  =  0 f x (x, y) i + f y (x, y) j = 0
Kita dapat menulis persamaan ini dalam bentuk diferensial
f x (x,y)dx+ f y (x,y)dy  =  0 f x (x, y) dx + f y (x, y) dy = 0
Sekarang bagi dengan dx (kita tidak berpura-pura menjadi ketat di sini) untuk mendapatkan
f x (x,y)+ f y (x,y) dy/dx  =  0 f x (x, y) + f y (x, y) dy / dx = 0
Yang merupakan persamaan diferensial orde pertama. Tujuan dari bagian ini adalah untuk pergi ke belakang. Itu jika persamaan diferensial jika bentuk di atas, kita mencari asli fungsi f (x, y) (disebut sebagai potensi fungsi). Persamaan diferensial dengan fungsi potensial disebut tepat . Jika Anda telah vektor kalkulus, ini adalah sama dengan menemukan potensi fungsi dan menggunakan teorema dasar integral garis.
Contoh
Memecahkan
4xy + 1 + (2x 2 + cos y)y’  =  0 4xy + 1 + (2x 2 + cos y) y ‘= 0
Solusi
Kami mencari fungsi f (x, y) dengan
f x (x, y) = 4xy + 1 dan f y (x, y) = 2x 2 + cos y
Mengintegrasikan persamaan pertama terhadap x untuk mendapatkan
f (x, y) = 2x 2 y + x + C (y) Perhatikan karena y diperlakukan sebagai konstan,. kita menulis C (y).
Sekarang ambil turunan parsial terhadap y untuk mendapatkan
f y (x,y) =  2x 2 + C’(y) f y (x, y) = 2x 2 + C ‘(y)
Kami memiliki dua rumus untuk f y (x, y) sehingga kami dapat mengatur mereka sama dengan eachother.
2x 2 + cos y  =  2x 2 + C’(y) 2x 2 + cos y = 2x 2 + C ‘(y)
Itu
C’(y) =  cos y C ‘(y) = cos y
atau
C(y) =  sin y C (y) = sin y
Dengan demikian
f(x,y)  =  2x 2 y + x + sin y f (x, y) = 2x 2 y + x + sin y
Solusi terhadap persamaan diferensial
2x 2 y + x + sin y  =  C 2x y + 2 x + sin y = C

Apakah metode ini selalu bekerja? Jawabannya adalah tidak. Kita dapat mengetahui apakah metode bekerja dengan mengingat bahwa untuk fungsi dengan turunan parsial yang kontinu, campuran urutan parsial adalah independen. Itu f xy =  f yx f xy = f yx
Jika kita mempunyai persamaan diferensial
M(x,y) + N(x,y)y’  =  0 F (x, y) + N (x, y) y ‘= 0
maka kita mengatakan itu adalah persamaan diferensial yang tepat jika
M y (x,y) =  N x (x,y) M y (x, y) = N x (x, y)
Teorema: Solusi untuk Exact Persamaan diferensial Biarkan M, N, M y, dan N x akan terus-menerus dengan
M y =  N x M y = N x
Lalu ada sebuah fungsi f dengan
f x = M dan f y = N
sehingga
f(x,y) =  C f (x, y) = C
adalah solusi untuk persamaan diferensial
M(x,y)  + N(x,y)y’  =  0 F (x, y) + N (x, y) y ‘= 0
Contoh
Menyelesaikan persamaan diferensial
y + (2xy – e -2y )y’ =  0 y + (2xy – e-2y) y ‘= 0
Solusi
Kami telah
F (x, y) = y dan N (x, y) = 2xy – e-2y
Sekarang menghitung
M y = 1 dan N x = 2y
Karena mereka tidak sama, menemukan potensi fungsi f adalah sia-sia. Namun demikian, ada secercah harapan jika kita ingat bagaimana kita memecahkan urutan pertama persamaan diferensial linear. Kami dikalikan kedua belah pihak oleh faktor mengintegrasikan m. Kita melakukannya di sini untuk mendapatkan
m M + m Ny’  =  0 m M + m Ny ‘= 0
Untuk ini tepatnya kita harus memiliki
( m M) y =   ( m N) x (M M) y = (m N) x
Menggunakan aturan produk memberikan
m y M + m M y = m x N + m N x m y M + m M y = m x N + m N x
Kami sekarang memiliki persamaan diferensial baru yang sayangnya lebih sulit daripada yang asli memecahkan persamaan diferensial. Kami menyederhanakan persamaan dengan mengasumsikan bahwa salah satu m adalah fungsi dari x atau hanya hanya y. Jika itu hanya fungsi dari x, maka m y = 0 dan
m M y = m x N + m N x m M y = m x N + m N x
Pemecahan untuk m x, kita
M y – N x M y – N x
m x = m x =
N N
Jika ini adalah fungsi dari y saja, maka kita akan dapat menemukan faktor integrasi yang melibatkan y saja.
Jika hanya fungsi dari y, maka m x = 0 dan
m y M + m M y = m N x m y M + m M y = m N x
Pemecahan untuk m y, kita
N x – M y N x – M y
m y = m y = m m
M M
Jika ini adalah fungsi dari y saja, maka kita akan dapat menemukan faktor integrasi yang melibatkan y saja.
Sebagai contoh
N x – M y 2y – 1 N x – M y 2y – 1
m y = m y = m = m = m =  (2 – 1/y) m m = (2 – 1 / y) m
M                         y M y
Memisahkan memberikan
d m / m =  (2 – 1/y) dy d m / m = (2 – 1 / y) dy
Mengintegrasikan memberikan
ln m =  2y  -  ln y Dalam m = 2y – y ln
m =  e 2y – ln y =  y -1 e 2y m = e 2y – ln y = y -1 e 2y
Mengalikan kedua sisi persamaan diferensial asli oleh m memberikan
y(y -1 e 2y ) + (y -1 e 2y )(2xy – e -2y )y’  =  0 y (y -1 e 2y) + (y -1 e 2y) (2xy – e-2y) y ‘= 0
e 2y + (2xe 2y – 1/y)y’  =  0 e 2y + (2xe 2y – 1 / y) y ‘= 0
Sekarang kita melihat bahwa
M y =  2e 2y = N x M y = 2e 2y = N x
Yang mengatakan kepada kita bahwa persamaan diferensial tepat. Oleh karena itu kita telah
f x (x,y)  =  e 2y f x (x, y) = e 2y
Mengintegrasikan terhadap x memberikan
f(x,y) =  xe 2y + C(y) f (x, y) = xe 2y + C (y)
Sekarang mengambil turunan parsial terhadap y memberikan
f y (x,y) =  2xe 2y + C(y)  = 2xe 2y – 1/y f y (x, y) = 2xe 2y + C ‘(y) = 2xe 2y – 1 / y
Sehingga
C’(y) =  1/y C ‘(y) = 1 / y
Mengintegrasikan memberikan
C(y) =  ln y C (y) = ln y
Solusi terakhir
xe 2y + ln y  =  0 xe 2y + ln y = 0

Solusi Persamaan Diferensial Eksak Tiga Variabel

Solusi Persamaan Diferensial
Eksak Tiga Variabel
Intisari
Tinjau persamaan diferensial eksak tiga variabel :
Px, y, zdx Qx, y, zdy Rx, y, zdz 0
Dalam tulisan ini akan dicari solusi dari persamaan diferensial eksak
tiga variabel dan faktor integrasi.
Abstract
Consider exact differential equation of three variables:
Px, y, zdx Qx, y, zdyRx, y, zdz 0
In this paper, we will find the solution of exact diferential

PENDAHULUAN
Persamaan diferensial orde satu (tiga
variabel) yang berbentuk:
Px, y, zdx Qx, y, zdy Rx, y, zdz 0
disebut eksak apabila terdapat fungsi
f x, y, z , sehingga
df x, y, zPx, y, zdx Qx, y, zdy Rx, y, zdz
Dalam tulisan ini akan diperkenalkan
suatu metode untuk mencari solusi
persamaan diferensial eksak baik dua
variabel maupaun tiga variabel dan
bagaimana mencari faktor integrasi agar
persamaan diferensial yang tak eksak
menjadi eksak.

Contoh soal





JAWAB

Jumat, 11 Februari 2011

Desain Eksterior Rumah Minimalis

Desain Eksterior Rumah Minimalis
Desain Eksterior Rumah Minimalis


Perkembangan Gaya Bangunan
Beberapa tahun terakhir ini marak sekali digunakan istilah rumah minimalis. Masyarakat awam biasanya menggunakan kata ini untuk menunjukkan gaya rumah yang sedang trend saat ini yaitu gaya rumah yang memiliki bentuk sederhana dan bersih dari ornamen-ornamen.

Gaya minimalis memang berasal dari kata minimal. Gaya ini lahir sebagai hasil pemikiran dalam dunia seni yang mulai disebut-sebut sekitar tahun 1950-an. Pada prinsipnya minimalist art adalah sebuah usaha menghadirkan esensi dari sebuah keindahan dengan mengurangi sebanyak mungkin komponen-komponen penghias dari seni yang dimaksud. Bagi penganut seni minimalis, hiasan-hiasan justru akan menyembunyikan keindahan sesungguhnya dari sebuah karya seni.

Perkembangan pemikiran dunia seni selalu mendahului dan mengilhami aliran gaya dalam dunia arsitektur. Ini dapat dimaklumi karena mengadopsi sebuah pemikiran seni dalam arsitektur membutuhkan waktu dan melibatkan banyak sekali pihak. Dunia arsitektur membutuhkan porsi obyektifitas lebih besar dibanding subyektifitas seniman dalam dunia seni.

Selain perkembangan gaya dalam seni, maka gaya dalam arsitektur juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti teknologi baik bahan atau material maupun metoda kerja atau konstruksi.

Perubahan budaya dan gaya hidup saat ini juga memberikan pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembangnya paham aliran minimalis dalam arsitektur. Saat ini masyarakat perlahan beranjak dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern bahkan hyper-modern. Dahulu, ketika budaya feodal sangat kental dalam kehidupan masyarakat, gaya arsitektur yang berkembang pun adalah gaya yang berkaitan dengan fungsi-fungsi tertentu yang terbatas pada bangunan-bangunan umum yang berkaitan erat dengan kekuasaan. Sedangkan pada saat ini, terjadi perubahan-perubahan pada struktur masyarakat yang juga berimbas hingga pada unit masyarakat terkecil yaitu keluarga. Jika pada tahun 70/80-an, sebuah rumah lebih banyak menampung kelompok-kelompok keluarga dalam satu atap. Dalam satu rumah terkadang terdapat beberapa kepala keluarga yang masih terhubung dalam ikatan darah (extended family). Dalam rumah terdapat ayah, ibu dan anak-anak serta kakek dan nenek, bahkan terdapat juga anak-anak yang telah berumah tangga pula. Pembagian kerja dalam rumah tangga seperti itu sangat jelas, bahwasannya tugas mencari nafkah dibebankan ke ayah (kaum bapak) dan tugas domestik yaitu menjaga dan merawat rumah dibebankan ke ibu (atau perempuan).

Kini extended family sudah mulai jarang ditemukan. Keluarga-keluarga kecil sekarang lebih memilih untuk memiliki kehidupan sendiri sebagai keluarga inti, dengan anggota hanya ayah dan ibu serta satu atau beberapa anak saja dengan tambahan seorang pembantu rumah tangga. Bahkan dalam kehidupan hyper-modern sekarang sudah lazim ditemui kehidupan keluarga dengan cukup satu ayah atau satu ibu dengan seorang atau beberapa anak, biasanya dikenal dengan orang tua tunggal (single-parent).

Keluarga inti inipun memiliki pembagian kerja yang relatif bervariasi, dengan ikut bekerjanya kalangan ibu. Fungsi domestik diserahkan ke tenaga pembantu untuk merawat rumah.

Kesibukan ayah dan ibu dalam bekerja menjadikan mereka memilih rumah yang lebih sederhana dalam perawatan. Bahkan hingga ke struktur ruang ikut berubah. Hirarki rumah yang dahulu rumit dan bertingkat (bukan makna harfiah punya tangga lho), kini beralih menjadi sederhana. Sekat-sekat ruang dalam bentuk dinding dan partisi berkurang. Ruang-ruang menyatu banyak ditemukan untuk kemudahan akses dan perawatan.

Bentuk dan Ruang
Dalam menilai kualitas sebuah rumah, mungkin banyak orang yang terjebak dalam penilaian terhadap apa yang tampak oleh mata, yaitu Bentuk dan Rupa. Padahal aspek lain yang tak kalah pentingnya adalah Ruang. Bentuk dan Ruang dalam teori-teori arsitektur memang sudah banyak dibahas, namun belum menjadi wacana umum karena sifatnya yang 'intangible'.

Pengertian bentuk dan ruang telah lama diperkenalkan oleh pemikir-pemikir, salah satunya adalah Lao Tzu (550 SM). Salah satunya diungkapkan dalam terjemahan sebagai berikut:

" . kita membuat vas dari segumpalan tanah liat. Adalah ruang kosong dalam
vas tersebut yang membuatnya berguna ."

Penilaian terhadap kualitas ruang dalam karya arsitektur bergaya minimalis juga perlu dipahami. Secara sederhana, ruang terbentuk dari adanya batas-batas fisik yang lebih tegas seperti adanya dinding dan sekat ruang lainnya. Namun sesungguhnya batas ruang tidaklah melulu terbuat dari dinding masif. Batas-batas dapat diungkapkan dengan warna, terang-gelap, batas-batas sirkulasi, kaca transparan dan kegiatan.

Ruang-ruang minimalis biasanya dirancang dengan multi pemaknaan sehingga ruang tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang lebih luas. Ruang tamu dapat menyatu dengan ruang keluarga dan dapur. Secara temporal ruang-ruang tersebut dimaknai dengan kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Batas-batas tidak masif digunakan untuk membagi ruangan tersebut, misalkan dengan menggunakan furniture. Sehingga dengan perubahan layout furniture akan mengubah fungsi, makna dan kualitas ruang minimalis tersebut.

Solusi ini banyak berguna agar rumah dapat berfungsi lebih optimal. Pada saat normal, ruang-ruang tersebut digunakan oleh penghuni dengan batas-batas yang kecil sesuai kegiatan. Dan ketika berlangsung acara keluarga, maka ruang tersebut dapat disatukan dengan menghilangkan batas-batas non masif tersebut.

Demikian pula dengan ruang luar yang terbentuk dalam wilayah kavling rumah. Ruang ini dapat terbentuk dengan adanya bentuk masif bangunan sehingga tercipta ruang halaman depan, halaman samping dan halaman belakang atau bahkan inner-court.

Salah kaprah dalam Arsitektur Minimalis
Berangkat dari sejarah berkembangnya arsitektur minimalis di atas maka kita dapat melakukan penilaian terhadap penggunaan gaya arsitektur rumah. Apakah gaya tersebut memang sejalan dengan alasan-alasan rasional dan estetika yang melatarbelakanginya ataukah sekedar menjadi kosmetik bangunan yang alih-alih menampilkan keindahan malah menimbulkan masalah-masalah teknis.

Penilaian ini penting karena menyangkut pemaknaan kualitas rumah oleh sang pemilik rumah itu sendiri. Kekeliruan ini dapat berakibat tidak betahnya penghuni rumah dan membesarnya biaya perawatan bangunan, dan berakhir di kolom baris sebuah koran dengan judul 'dijual'.

Jargon minimalis paling sering digunakan kalangan pengembang saat ini untuk menjual rumah-rumah buatan mereka. Namun jika diteliti, ada sebagian kecil yang hanya menjual gaya tanpa diikuti oleh idealisme minimalis yang sesungguhnya. Unsur-unsur minimalis yang diterapkan hanyalah tempelan belaka yang tampak hanya secara visual. Terkadang aspek visualpun gagal menghadirkan keindahan bahkan menimbulkan masalah akibat kurangnya
antisipasi terhadap kondisi iklim lokal di Indonesia.

Satu lagi yang paling penting, tentang salah kaprah Arsitektur Minimalis yaitu anggapan tentang biaya. Arsitektur minimalis tidak berhubungan sama sekali dengan murahnya biaya pembangunan, walaupun dengan pertimbangan dan pemilihan bahan yang tepat dapat menghasilkan bangunan dengan biaya yang rendah. Justru sebaliknya, arsitektur atau rumah minimalist cenderung lebih mahal karena membutuhkan penanganan-penanganan desain yang tidak standard, baik dari material maupun teknik implementasinya.

Belajar dari pengalaman terdahulu
Ada resiko yang akan ditanggung oleh pemilik rumah jika memilih gaya bangunan dengan hanya mempertimbangkan aspek estetis. Gaya bangunan biasanya adalah hal yang paling cepat usang dari bagian bangunan yang lain. Ketika tembok-tembok masih kokoh berdiri, gaya bangunan sudah tidak sesuai lagi dengan jamannya. Rumah-rumah seperti ini akan cepat kelihatan kuno dan ketinggalan jaman.

Mungkin masih lekat dalam pengamatan kita bagaimana rumah gaya tahun 80-an sempat mengadopsi satu gaya tertentu pada saat itu. Kala itu, teknologi beton sedang naik daun. Demikian juga dengan solusi finishing menggunakan beton semprot yang kala itu sangat laris menjadi pilihan para arsitek dan pemilik rumah untuk sentuhan finishing pada exterior rumah. Tapi kini, bangunan-bangunan tersebut terlihat kuno dan ketinggalan jaman dibanding rumah-rumah lain yang cenderung bergaya netral.

Akankah rumah-rumah minimalis sekarang mengalami hal yang sama pada suatu saat yang tak lama lagi dari saat ini? Rumah-rumah ini terlihat usang dan kumuh karena gagal mengantisipasi pengaruh iklim. Bidang-bidang sederhana dalam bangunan minimalis dengan warna yang indah pada saat dibangun dapat berubah menjadi coret-moret lukisan alam akibat terpaan hujan dan panas yang berganti sesuai musim. Bercak-bercak jamur dan lumut yang sering tidak ditampilkan oleh arsitek kala menggambar model 3D rumah, nanti akan muncul merusak minimalisme gaya yang diusung.

Desain Eksterior Rumah Tropis Modern


Desain Eksterior Rumah Tropis Modern


Arsitektur modern tropis merupakan pengembangan arsitektur tradisional dengan penambahan dan penyesuaian kehidupan masyarakat modern. Arsitektur modern tropis memiliki nilai estetika khas bangunan tropis yang modern (ramah lingkungan tropis, sesuai kekinian), model bangunan memiliki keabadian baik dari segi desain dan seni, serta benar dari segi fungsi, kebutuhan, iklim, dan lingkungan sekitar.

Kemampuan bangunan mengakomodasi keadaan iklim tropis menambah kenyamanan penghuni rumah dan hemat energi. Rumah modern tropis hadir sebagai rumah yang nyaman dihuni, tampilan desain menarik, dan tanggap terhadap iklim tropis. Hidup di daerah tropis mensyaratkan rumah ramah lingkungan tropis yang panas dan lembab, serta musim hujan dan musim panas bergantian sepanjang tahun. Rumah dirancang dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan secara optimal sumber daya alami cahaya dan udara ke dalam rumah.

Setiap ruangan dalam rumah diterangi cahaya alami sepanjang hari yang masuk melalui bukaan pintu jendela lebar dan lubang angin (ventilasi) di sekeliling bangunan, serta skylight di beberapa pojok atap plafon. Ruang terasa terang dan segar sepanjang hari (pagi-sore).

Sirkulasi silang udara segar yang masuk mengalir lancar dan atap plafon yang cukup tinggi (2,5-3 meter) menciptakan ruang terasa segar, tidak sumpek atau lembab, dan meminimalkan pemakaian kipas angin atau AC.

Rumah bukan sekadar tempat berteduh dari terik matahari atau siraman hujan, tetapi rumah adalah tempat proses sosialisasi bagi seorang manusia bersama keluarga. Teritisan lebar memberikan keteduhan teras, bangunan, dan menyelesaikan masalah tempias air hujan. Di bawah teritisan tempat jatuhnya air hujan dibuat taman kering dengan permukaan koral linier memanjang yang memudahkan resapan air, sekaligus meniadakan talang air yang sering kali tersumbat atau bocor. Saat hujan, dinding dan lantai tidak becek dan licin, dinding bersih dari percikan air lumpur.

Keterbukaan dan hubungan antar ruang yang cair membuat sirkulasi ruang terasa mengalir dari depan ke belakang hingga atas. Ruang bersama disediakan sebagai tempat bercampurnya berbagai kegiatan multifungsi, seperti ruang tamu dan ruang keluarga, ruang keluarga, ruang makan dan dapur, ruang keluarga dan ruang belajar bersama.

Kelebihan rumah modern tropis yang akomodatif terhadap iklim tropis membuat rumah terasa lebih hidup dan hangat. Perpaduan kearifan arsitektur (tradisional) tropis, pemenuhan kebutuhan kehidupan modern, serta material modern (beton, baja, kaca, fiberglass) dan material alami (kayu, batu kali, batu bata, terakota).

Mengolah material lokal (batu kali, batu bata, teraso, koral, kayu, kelapa, bambu, eceng gondok, pelepah pisang) dengan kreatif dan tepat guna membuat bangunan berumur panjang, hemat pemeliharaan, dan memberi nilai tambah eksotis tropis bangunan secara keseluruhan. Jalinan kemajuan teknologi industri (presisi, dingin) dan budaya pengrajin (alamiah, hangat) membuat kesan rumah semakin hangat dan memberikan karakter bangunan yang kuat.

Pembuatan void dan distribusi void yang tepat dan merata secara klimatik tropis berfungsi menjaga kelancaran sirkulasi udara dan cahaya alami ke dalam rumah. Bagian atas void dilengkapi pergola yang berguna menyaring intensitas sinar matahari dan katalitas cahaya yang berubah-ubah, serta tempias air hujan pada keempat sisi dinding bangunan.

Kepekaan arsitektur modern tropis mendorong bangunan terbuka terhadap ruang luar sebagai satu kesatuan secara berimbang. Ruang dalam, teras, dan taman sebagai kesatuan perluasan ruang. Artinya, kegiatan yang berlangsung di dalam ruang dapat ditarik ke teras terus selanjutnya ke taman, seperti fungsi ruang makan saat berlangsung pesta keluarga.

Kehadiran taman menambah nilai bangunan. Nilai ekologis sangat kental. Taman modern tropis menekankan pada pemakaian sedikit jenis tanaman (rumput atau tanaman pengalas lain, 1-3 pohon, bambu pembatas), memberi efek hijau yang kuat, hamparan koral dan 2-3 sumur resapan air (memperbesar daya resap air tanah), serta mudah pemeliharaannya.

Penyelesaian dinding dan lantai plester semen, beton ekspos, pintu dan jendela ekspos kayu polos dengan atau tanpa kusen, hemat biaya konstruksi, tetapi mampu menampilkan keindahan bangunan. Dinding rumah dirambati tanaman untuk meredam kebisingan, menyerap gas polutan, menahan radiasi matahari, dan menyejukkan suhu ruang dalam.

Keterbatasan lahan dan konsekuensi atas lahan terbangun mendorong pembangunan atap-atap rumput menggantikan atap rumah konvensional. Kehadiran pohon berfungsi menyaring sinar matahari yang masuk berlebihan (meredam panas dalam bangunan, mengawetkan cat dinding), menciptakan keteduhan, dan menghasilkan efek bayangan pada dinding dan lantai.

Mempercantik Fasad Rumah Dengan Atap Tarik


Mempercantik Fasad Rumah Dengan Atap Tarik

Atap tarik merupakan jenis atap yang sedang trend saat ini, yakni atap yang di rancang dengan kontruksi tarik berupa kabel yang ditancapkan pada dinding ataukan beton yang berada dibagian atas belakang atap tersebut, biasanya atap tarik ini banyak digunakan sebagai atap pada carport ataukah tritisan teras, material struktur yang digunakan pada atap tarik bermacam-macam, ada yang menggunakan kayu, baja, alumunium ataukah yang lainnya, sedangkan untuk penutup atapnya sendiri bisa menggunakan fiberglass, polycarbonat, PVC atau yang lainnya, berikut ini alasan-alasan memilih material atap tersebut.
Mempercantik Fasad Rumah Dengan Atap Tarik

1. Material kayu. Digunakan untuk mendapatkan kesan alami dan ringan, juga karena lebih praktis penggunaannya. Cocok untuk berbagai model sederhana, terutama untuk model minimalis dan Mediterania yang banyak menggunakan model lurus-lurus.

Sebaiknya menggunakan jenis kayu damar laut yang tahan cuaca jika langsung terkena hujan atau tanpa penutup. Namun jika menggunakan penutup atap, dapat juga menggunakan jenis kamper atau borneo.

2. Material logam. Dipilih karena kekuatan dan kelenturannya dalam membentuk model yang diinginkan, terutama untuk bentuk-bentuk lengkung dan kaya ornamen untuk model klasik. Model klasik dan Mediterania biasa menggunakan besi tempa, sedangkan model minimalis menggunakan besi hollow atau kanal C. Untuk bangunan bertema modern futuristik, menggunakan aluminium atau baja.

3. Material beton. Sering dipakai untuk yang mementingkan kekuatan dan ketahanannya. Namun, carport beton biasanya dikombinasikan dengan struktur ataupun penutup atap lain.
Fiberglass. Paling banyak dipilih karena perawatan serta pemasangannya mudah dan harganya relatif terjangkau. Namun, saya menyarankan pilih yang kualitasnya menengah agar tidak cepat rusak. Sebab, saat ini banyak dijual yang kualitasnya rendah dan mudah rusak serta retak ketika dipaku.

4. Polycarbonate. Banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas karena biasanya dilapisi lapisan ultraviolet dibandingkan fiberglass dan lebih tahan lama (warna tidak cepat pudar). Cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta transparan juga diperoleh. Mudah ditekuk dan pemasangannya tidak memakan waktu lama (kurang lebih dua hari).

5. PVC (polyvinyl chloride). Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.

6. Aluminium. Umumnya yang banyak dipakai adalah produk Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.

7. Dak beton juga masih digunakan untuk yang menginginkan kekuatan. Selain material di atas, masih ada beberapa lainnya seperti genteng, juga tanaman rambat, asbes, kain, ataupun aluminium awning. Namun, pemakaiannya disesuaikan dengan kesan yang ingin kita ciptakan, dengan mempertimbangkan segi keamanan, kenyamanan, serta ketahanan dan kekuatannya.

Kamis, 03 Februari 2011

ILMU UKUR TANAH


ILMU UKUR TANAH
PENDAHULUAN
GEODESI MENCAKUP KAJIAN DAN PENGUKURAN LEBIH LUAS, TIDAK SEKEDAR PEMETAAN DAN PENENTUAN POSISI DI DARAT, NAMUN JUGA DIDASAR LAUT UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN, JUGA PENENTUAN BENTUK DAN DEMENSI BUMI BAIK DENGAN PENGUKURAN DIBUMI DAN DENGAN BANTUAN PESAWAT UDARA, MAUPUN DENGAN SATELIT DAN SISTEM INFORMASINYA.
ILMU UKUR TANAH DIDEFINISIKAN ILMU YANG MENGAJARKAN TENTANG TEKNIK-TEKNIK / CARA-CARA PENGUKURAN DIPERMUKAAN BUMI DAN BAWAH TANAH DALAM AREAL YANG TERBATAS (±20’-20’ ATAU 37 Km x 37 Km) UNTUK KEPERLUAAN PEMETAAN DLL.

MENGINGAT AREAL YANG TERBATAS , MAKA UNSUR KELENGKUNGAN PERMUKAAN BUMI DAPAT DIABAIKAN SEHINGGA SISTEM PROYEKSINYA MENGGUNAKAN PROYEKSI ORTHOGONAL DIMANA SINAR-SINAR PROYEKTOR SALING SEJAJAR ATAU SATU SAMA LAIN DAN TEGAK LURUS BIDANG PROYEKSI. SEDANGKAN PADA PETA DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI GAMBARAN DARI SEBAGIAN PERMUKAAAN BUMI PADA BIDANG DATAR DENGAN SKALA DAN SISTEM PROYEKSI TERTENTU.
UNTUK MEMUDAHKAN PENENTUAN SUATU WILAYAH, MAKA BUMI DIBATASI MENJADI GARIS BUJUR DAN GARIS LINTANG
JENIS PETA
Peta bisa dijeniskan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya.
Peta berdasarkan isinya:
1. Peta hidrografi: memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainnya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran.
2. Peta geologi: memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah, bahan-bahan pembentuk   tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta topografi.
3. Peta kadaster: memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dll-nya.
4. Peta irigasi: memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.
5. Peta jalan: memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah
6. Peta Kota: memuat informasi tentang jejaring transportasi, drainase, sarana kota dll-nya.
7. Peta Relief: memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya.
8. Peta Teknis: memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan bumi yang   mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis skala
1 : 10 000 atau lebih besar.
9. Peta Topografi: memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi beserta informasi ketinggiannya menggunkan garis kontur. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar.
10. Peta Geografi: memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna dengan skala lebih kecil dari
                 1 : 100 000.
PETA BERDASARKAN SKALANYA:
  1. Peta skala besar: skala peta 1 : 10 000 atau lebih besar.
  2. Peta skala sedang: skala peta 1 : 10 000 - 1 : 100 000.
  3. Peta skala kecil: skala peta lebih kecil dari 1 : 100 000.
PETA TANPA SKALA KURANG ATAU BAHKAN TIDAK BERGUNA. SKALA PETA MENUNJUKKAN KETELITIAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI YANG TERSAJI DALAM PETA.
PENULISAN SKALA PETA
SKALA PETA DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA CARA :
  1.       ANGKA PERBANDINGAN
          MISAL 1: 1.000.000 MENYATAKAN 1 cm atau 1 inch DI PETA SAMA DENGAN 1.000.000 cm/  inch DIPERMUKAAN BUMI
     2.         PERBANDINGAN NILAI
                MISAL 1 CM UNTUK 10 km
     3.         SKALA BAR ATAU SKALA GARIS
                 
GARIS INI DITETAPKAN ATAU DIGAMBARKAN DALAM PETA DAN DIBAGI-BAGI DALAM INTERVAL YANG SAMA, SETIAP INTERVAL MENYATAKAN BESARAN PANJANG YANG TERTENTU. PADA UJUNG LAIN, BIASANYA SATU INTERVAL DIBAGI-BAGI LAGI MENJADI BAGIAN YANG LEBIH KECIL DENGAN TUJUAN AGAR PEMBACA PETA DAPAT MENGUKUR PANJANG DALAM PETA SECARA LEBIH TELITI.

PETA BERDASARKAN PENURUNAN DAN PENGGUNAAN
Peta dasar: digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umunya menggunakan peta topografi.
Peta tematik: dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu.
ARTI PENTING PETA (IUT) DALAM TEKNIK SIPIL (REKAYASA)
INFORMASI YANG TERDAPAT DALAM PETA:
    1. MERUPAKAN MINIATUR BENTANG ALAM DARI DAERAH YANG TERPETAKAN
    2. JARAK, ARAH, BEDA TINGGI DAN KEMIRINGAN DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT LAINYA
    3. ARAH ALIRAN AIR PERMUKAAN DAN DAERAH TANGKAPAN HUJAN
    4. UNSUR-UNSUR ATAU OBYEK YANG TERGAMBAR DI LAPANGAN
    5. PERKIRAAN LUAS SUATU WILAYAH
    6. POSISI SUATU TEMPAT SECARA RELATIF
    7. JARINGAN JALAN DAN TINGKAT ATAU KELASNYA
    8. PENGGUNAAN LAHAN, DLL.
JENIS PENGUKURAN
PENGUKURAN UNTUK PEMBUATAN PETA BISA DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN CAKUPAN ELEMEN ALAM, TUJUAN, CARA ATAU ALAT DAN LUAS CAKUPAN PENGUKURAN.
Berdasarkan alam:
  Pengukuran daratan (land surveying): antara lain
pengukuran topografi, untuk pembuatan peta topografi, dan pengukuran kadaster, untuk membuat peta kadaster.
  Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying): antara lainpengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk pembuatan pelabuhan dll-nya.
  Pengukuran astronomi (astronomical survey): untuk menentukan posisi di muka bumi dengan melakukan pengukuran-pengukuran terhadap benda langit.
Berdasarkan tujuan:
·         Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.
·         Pengukuran untuk keperluan militer (miltary survey).
·         Pengukuran tambang (mining survey).
·         Pengukuran geologi (geological survey).
·         Pengukuran arkeologi (archeological survey).
Berdasarkan cara dan alat:
a. Pengukuran triangulasi,
b. Pengukuran trilaterasi,
c. Pengukuran polygon,
d. Pengukuran offset,
e. Pengukuran tachymetri,
f. Pengukuran meja lapangan,
g. Aerial survey,
h. Remote Sensing, dan
i. GPS.
    a, b, c dan i untuk pengukuran kerangka dasar, d, e, f, g dan h untuk pengukuran detil.
Berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran:
Pengukuran tanah (plane surveying) atau ilmu ukur tanah dengan cakupan pengukuran
37 km x 37 km. Rupa muka bumi bisa dianggap sebagai bidang datar.
Pengukuran geodesi (geodetic surveying) dengan cakupan yang luas. Rupa muka bumi merupakan permukaan lengkung.
PENGUKURAN DAN PEMETAAN DALAM DAUR PEKERJAAN TEKNIK SIPIL
BANGUNAN-BANGUNAN TEKNIK SIPIL BUKANLAH SISTEM YANG MATI. JARINGAN JALAN MISALNYA, MERUPAKAN SISTEM YANG MEMPUNYAI DAUR HIDUP, YAITU MEMPUNYAI UMUR RENCANA DENGAN ANGGAPAN-ANGGAPAN TERTENTU, MISALNYA VOLUME LALU-LINTAS YANG SELALU BERUBAH DARI WAKTU KE WAKTU. URUTAN DAUR PENGEMBANGAN SEBETULNYA TIDAK HARUS BERUPA LANGKAH DESKRIT DARI AWAL TERUS SELESAI, TETAPI LEBIH MENYERUPAI PROSES YANG MELINGKAR DAN MUNGKIN MELONCAT.
PROSES PEMETAAN TERISTRIS
PEMETAAN TERISTRIS ADALAH PROSES PEMETAAN YANG PENGUKURANNYA LANGSUNG DILAKUKAN DIPERMUKAAN BUMI DENGAN PERALATAN TERTENTU.
WAHANA PEMETAAN TIDAK HANYA DAPAT DILAKUKAN SECARA TERISTRIS, NAMUN DAPAT PULA SECARA FOTOGRAMETIS (FOTO UDARA), RADARGRAMETRIS (BERBEDA PANJANG GELOMBANG DGN FOTOGRAMETRIS), VIDEOGRAFIS, TEKNOLOGI SATELIT DSB.
DASAR PEMILIHAN WAHANA
PEMILIHAN WAHANA TERSEBUT TERGANTUNG DARI :
  1. TUJUAN PEMETAAN
  2. TINGKAT KERINCIAAN OBYEK YANG HARUS DISAJIKAN
  3. CAKUPAN WILAYAH YANG DIPETAKAN.
BAGAN PEMETAAN TERISTRIS

Seputar Dunia Teknik Sipil

Goal.com News - Indonesia

mau download sofware terupdate dan gratis ? ne gw kasih dech :

Total Tayangan Halaman